Kuliner
Dibalik cerita Desa Kuliner
“Cucur Ringgit” Makanan Khas Daerah Seluma
Seluma - Desa kuliner cucur ringgit makanan khas daerah seluma, terletak didesa Air Teras, Kecamatan Talo Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu. Senin(22/07/19)
Cucur Ringgit merupakan salah satu masakan khas daerah seluma yang terbuat dari tepung beras, kemudian dicampur dengan gula merah.
Diberi nama cucur ringgit karena pada bagian pinggirannya renyah, dan terdapat lengkungan yang menyerupai bunganatau masyarakat seluma biasanya menyebut Cucur ringgit.
Awal diberi nama desa kuliner sejak tiga tahun lalu, nama itu diberi dari pihak pariwisata kabubupaten seluma, lantaran semakin banyaknya warga yang menjajahkaan Kue Cucur dipinggiran jalan.
“Dulu saya berjualan cucur sendiri dipinggiran jalan, melihat dagangan saya selalu habis terjual, warga sekitar juga ikut berjualan, sampai saat ini ada kurang lebih 15 pondok yang menjajahkan kue cucur ringgit, dikarenakan banyaknya warga yang menjajahkan kue cucur pemerintah kabupaten seluma member julukan desa air teras sebagai desa kuliner cucur ” ujar salah satu pedagang kue cucur yang tidak mau disebutkan namanya.
Melihat antusias warga berjualan cucur dipinggiran jalan yang mengganggu perjalanan serta meng-khawatirkan keselamatan pengendara dan masyarakat yang berjualan, maka Dinas pariwisata memberikan bantuan berupa bangun untuk tempat warga berjualan yang berada 30 meter dari jalan raya.
Upaya pemerintah dalam membangun desa kuliner ini disambut baik oleh masyarakat. Dinas Pariwisata dibantu dengan Bank daerah Bengkulu, memberikan support serta bantuan kepada warga yang berjualan, dengan membangun sebuah gedung terbuka, untuk tempat warga berjualan.
Dikarenakan salah satu warga tidak memberikan atas izin membangun sebuah bangunan ditanahnya maka hayalan dan fasilitas yang akan diberikan pemerintah tudak berjalan sebagai mana mestinya.
“dulu pernah ada pemerintah meminta data tanah yang ada dipinggiran jalan untuk persetujun mendirikan sebuah bangunan untuk tempat pembangunan, tetapi ada salah satu warga yang tidak mengizinkan tanahnya untuk dibangun sebuah kios berjualan, jadi rencana pemerintah untuk membangun kios tidak dilanjutkan hanya sebagian yang dibangun, tetapi untuk saat ini kios tersebut tidak atau belum digunakan dikarenakan terlalu jauh dengan jalan dan tertutup dengan pondok salah satu warga yang berjualan.” ujar salah satu pedagang kue cucur yang tidak mau disebutkan namanya.
Untuk saat ini belum ada informasi untuk kelanjutan pembangunan desa kuliner.
meski sudah dilarang tetapi masyarakat masih tetap berjualan dipinggirian Jl.Lintas Barat Sumatra, Manna-Bengkulu. Ds
Komentar
Posting Komentar